Jumat, 26 Juni 2009

Asbabun Nuzul [1]


يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا لا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسى‏ أَنْ يَكُونُوا خَيْراً مِنْهُمْ وَلا نِساءٌ مِنْ نِساءٍ عَسى‏ أَنْ يَكُنَّ خَيْراً مِنْهُنَّ وَلا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلا تَنابَزُوا بِالْأَلْقابِ بِئْسَ الاِسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإيمانِ وَ مَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Hai orang-orang yang beriman, jangan lah kamu mengolok-olok kaum yang lain [karena] boleh jadi mereka [yang diolok-olok] lebih baik dari mereka [yang mengolok-olok] dan jangan pula kaum wanita [mengolok-olok] wanita lain [karena] boleh jadi wanita yang [diperolok-olok] lebih baik dari wanita [yang memperolok-olokkan] dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan jangan lah kamu panggil-memanggil dengan gelar yang buruk-buruk. Seburuk-buruk panggilan [ialah] panggilan yang buruk sesudah beriman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Q.S Al-Hujuurat 13.

Tsabit, menyebut Ibu seorang Muslim dengan buruk.

Ditulis dalam tafsir-tafsir Quran mengenai sebab turun nya ayat ini. Tsabit bin Qais seorang yang sulit mendengar. Sehingga beliau selalu berusaha duduk sedekat mungkin dengan Rasul untuk menyerap ilmu beliau. Suatu pagi ia terlambat datang shalat Subuh berjamaah dan mengisi baris terakhir. Selepas shalat, ia berusaha mencari tempat duduk terdekat kepada Rasul. Usahanya berhasil karena sahabat mengerti kondisi dirinya. Tapi pada titik akhir, ada seorang sahabat yang tidak memberikan tempat duduk dimana dia biasa duduk. Akhirnya Tsabit duduk di posisi yang agak menjauh.

Selagi Rasul sedang memberikan ilmunya..Tsabit bertanya kpd pria itu..” siapakah anda “. Orang itu menjawab..” aku si fulan bin fulan “. Tsabit yang mengetahui keluarga si fulan langsung berkomentar..” kamu adalah anak dari si fulan [ibunya] yang sangat terkenal akan kebiasaan buruk nya “. Pria ini sangat malu. Dihadapan RAsul dan Sahabat lainnya dia merasa dipermalukan, karena Tsabit menyebut keburukan ibunya. Akhirnya dia memberi jalan kepada Tsabit utk bisa duduk lebih dekat kepada Rasul..Rasul lalu menegur Tsabit dengan turun nya ayat ini…

a-k

…Sayyid Dastaghib Shirazi dari buku “Moral Values of Al-Quran”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar